Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

BAGI PEMUDA REMAJA RAYON III silahkan klik di bawah ini :

DATABASE

TIDAK TAHU LOKASI TEMPAT IBADAH PEMUDA REMAJA

GMIM SION PERAK SORONG RAYON 3???

SILAHKAN KLIK DI TAB LOKASI,

atau klik disini


UNTUK MELIHAT FOTO HARAP KE TAB GALLERY FOTO
PEMUDA REMAJA RAYON 3 mengucapkan selamat
memperingati hari Jumat Agung dan Paskah.
bagi tmn2 pmd & rmj yang hendak meminta ibadah
di rmhnya karena ucapan syukur HUT, dll dpt meng -
hubungi pimpinan 3 hari sebelumnya. trima kasih



Update!
Sekarang situs resmi GMIM sudah menyediakan MTPJ sendiri
http://sinodegmim.org/index.php/mtpj/


Posted on Minggu, 29 Desember 2013
YUNUS 1 : 1 - 17
YOHANES 5 : 30 - 38

Yunus (yang artinya merpati) bin Amitai (yang artinya kesetiaan TUHAN) adalah orang yang disuruh oleh  ALLAH untuk menyerukan pertobatan kepada orang - orang di Niniwe. Namun merasa perbuatan jahat mereka layak dihukum, Yunus lari dari panggilannya karena ia tahu pasti ALLAH akan memaafkan mereka dan tidak akan menghukum mereka (Yunus 4 : 2, Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.). Tetapi maksud ALLAH lain, dimana IA ingin keselamatan bukan hanya kepada bangsa Israel, melainkan kepada semua bangsa termasuk orang - orang yang berada di kota Niniwe. Pada akhirnya setelah Yunus menyampaikan pertobatan, orang - orang di Niniwe menyesal akan perbuatan mereka, dan mereka berpuasa dan berpaling dari perbuatan - perbuatan jahat mereka.

Dalam pembacaan yang kedua dilatar belakangi oleh TUHAN YESUS yang menyembuhkan orang sakit di hari Sabat, tetapi bagi orang - orang Yahudi itu adalah pelanggaran pada hari Sabat (baca Yohanes 5 : 1 - 18). Dari anggapan keliru orang - orang Yahudi inilah sampai TUHAN YESUS bersaksi tentang diriNYA, bahwa IA sendiri berasal dari ALLAH, yang mengerjakan sesuatu berdasarkan kehendak ALLAH (Yohanes 5 : 19 : Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.), jadi bagaimana mungkin IA yang berasal dari ALLAH melakukan sesuatu yang tidak sesuai perintah/hukum ALLAH???. Kesaksian TUHAN YESUS hendak menegaskan kepada orang - orang Yahudi pada saat itu agar supaya mereka percaya dan tidak ragu lagi mengenai DIA dan apa yang dilakukankanNYA (Yohanes 5 : 46 - 47, Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?".).

Bagaimanakah dengan kita??????!!!!!.
Tentunya kepercayaan terhadap TUHAN YESUS KRISTUS sebagai JURUSELAMAT juga harus diwujudnyatakan dengan melaksanakan panggilannya yaitu menjadi saksi terhadap orang disekitar kita, baik itu dalam pelayanan, pekerjaan, keluarga dan dimanapun kita pergi dan berada. Kiranya kita mampu menjadi saksi - saksiNYA dalam menghadapi tantangan dunia.

GB

sumber :
http://www.jesoes.com
khotbah di gereja pada hari Minggu (subuh) tanggal 29 Desember 2013

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 12 - 18 Januari 2014)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 15 - 21 Desember 2013)
Read More
Posted on Minggu, 15 Desember 2013
1 TESALONIKA 1 : 12 - 22

Tema mingguan : Menanti sambil menguji segala sesuatu

Latar belakang jemaat di Tesalonika adalah jemaat yang bercampur baur dimana terdapat keanekaragaman suku, budaya, dan kepercayaan. Adapun pesan melalui surat Rasul Paulus terhadap jemaat di Tesalonika adalah kepada umat percaya di Korintus dimana TUHAN telah menempatkan gerejaNYA untuk menjadi saksi di tengah bangsa - bangsa lain. Adapun isi surat itu terdiri dari 3 hal, dimana yang pertama menjelaskan tentang hubungan jemaat dengan para pelayanan, dimana jemaat harus menghormati & menjunjung orang yang bekerja keras dan mempersembahkan hidupnya didalam pekerjaan TUHAN. Yang kedua adalah hubungan antara sesama jemaat, dimana jemaat hidup tertib, saling menghibur, membela yang lemah, sabar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan serta mengusahakan kebaikan. Yang ketiga adalah mengenai masa penantian, dimana jemaat dalam menanti kedatangan TUHAN YESUS yang kedua kali untuk selalu bersukacita, berdoa, bersyukur, tidak memadamkan ROH, tidak menganggap rendah nubuatan, menguji segala sesuatu, serta memegang yang baik.

Dari isi pesan Rasul Paulus hendak dimaksudkan agar jemaat dapat menunjukkan kekristenan terhadap orang disekitar terlebih kepada mereka yang belum percaya. Jemaat diharapkan dapat menjadi imam (menjadi penghubung antara jemaat dan TUHAN, Kel 19 : 5 - 6, Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."), menjadi kepala dan bukan ekor (dimana umatNYA  terdepan dalam melakukan kebaikan dan bukan ikut - ikutan melakukan kejahatan, Ulangan 28 : 13,  TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.), menjadi garam dan terang (mampu menjadi teladan terhadap orang lain, Matius 5 : 13 - 16, ................. ayat 16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."). Maka dengan demikian dapat menjadi saksi KRISTUS dalam dunia ini.

Di bulan Desember banyak jemaat yang mempersiapkan diri untuk melaksanakan perayaan memperingati hari kelahiran TUHAN YESUS. Apa sebenarnya yang harus dipersiapkan???!( 1 Tes 5 : 21, Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik).
Persiapkanlah untuk hal yang utama yaitu dalam kita menyambut kedatangan TUHAN YESUS KRISTUS yang kedua kalinya, menjadi saksi - saksi KRISTUS di tengah - tengah tantangan dunia saat ini, menjadi imam, menjadi terdepan dalam melakukan kebenaran, dan menjadi teladan bagi orang lain, yang kesemuanya itu dapat terlihat didalam hubungan antara jemaat dengan pelayanannya, sesama jemaat, serta hal - hal yang dilakukan didalam masa penantian.

GB

sumber : khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 24 November 2013
 
baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 29 Desember 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 24 - 30 November 2013)


Read More
Posted on Minggu, 24 November 2013
Mazmur 117 : 1 - 2
1 Korintus 12 : 12 - 31


Sebagai kota pelabuhan, Korintus merupakan tempat perjumpaan dari berbagai bangsa, sehingga memunculkan banyak pendapat / perbedaan mengenai ajaran khususnya tentang kekristenan. Rasul Paulus ingin menekankan kepada jemaat Korintus agar tidak terjadi perpecahan antara satu sama lain dikarenakan perbedaan - perbedaan yang ada, melainkan agar setiap anggota jemaat memiliki satu kesatuan "satu tubuh" didalam KRISTUS (1 Korintus 27, Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.), saling memperhatikan, bahkan untuk anggota yang lemah justru harus diberi perhatian yang khusus. Rasul Paulus menyadari bahwa tiap - tiap orang percaya memiliki karunia yang berbeda - beda, sebagai Rasul, Nabi, ataupun Pengajar, dll. Namun kiranya setiap karunia yang telah diberikan oleh ALLAH digunakan untuk dapat saling memperlengkapi antara satu dengan yang lain, bukan untuk menunjukkan seseorang / golongan / bangsa yang paling hebat / benar bahkan layak. Karena setiap karunia, kasih setia TUHAN untuk dikembalikan sebagai puji - pujian kepada ALLAH (Mazmur 117 : 1, Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa).

Karya keselamatan TUHAN YESUS bukan hanya untuk satu orang, golongan / kelompok, atau satu bangsa saja, melainkan karya keselamatan tersebut diberikan kepada semua orang yang mengaku dan percaya kepadaNYA. Oleh sebab itu setiap orang, golongan, bangsa diberikan karunia untuk memberitakan keselamatan tersebut kepada sesama dan orang yang masih belum mengenal akan KRISTUS. Tetapi perlu diperhatikan bahwa jangan sampai muncul perpecahan karena karunia tersebut, melainkan saling melengkapi antara satu dengan yang lain karena kita merupakan satu tubuh didalam KRISTUS. GB

sumber :
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 24 November 2013  

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 15 - 21 Desember 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 10 - 16 November 2013) 

,

Read More
Posted on Minggu, 10 November 2013
GALATIA 3 : 26 - 29

Pembacaan ini mengenai pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia, yaitu tentang suatu gereja / persekutuan yang tumbuh di dalam suatu kesatuan dalam menyatukan perbedaan cara pandang setiap orang percaya. Kesatuan yang dimaksud adalah kesatuan iman di dalam KRISTUS dengan tidak membeda - bedakan antara satu dengan yang lain (Galatia 3 : 28, Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus). Hal ini di maksudkan kepada jemaat di Galatia untuk menghadapi tantangan ajaran sesat yang akan memecah kesatuan jemaat. Oleh sebab itu melalui pesannya Rasul Paulus bermaksud salah satu cara agar kesatuan jemaat Galatia tidak terpecah maka persekutuan jemaat di dalam YESUS KRISTUS harus ada kesetaraan dalam perbedaan - perbedaan cara pikir / pandang tiap anggota jemaat.

Perbedaan cara pikir / pandang antar jemaat tidak harus membatasi kepelayanan dari suatu persekutuan gereja (jemaat), melainkan harus dianggap sebagai suatu kekayaan dalam menjunjung suatu kesatuan pelayanan didalam TUHAN YESUS KRISTUS. Kesatuan tersebut harus dijaga dan dipelihara (berbeda - beda tapi satu) untuk menghadapi tantangan gereja kedepan. Belajarlah untuk menghargai satu sama lain serta memahami kepentingan yang terbaik bagi sesama, tidak egois, serta mampu menerapkan aturan - aturan yang berlaku dalam menghasilkan kehidupan jemaat yang tertata dan menghasilkan buah bagi sesama.

GB

sumber : 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 10 November 2013
http://www.jesoes.com 

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 24 - 30 November 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 3 - 9 November 2013)
Read More
Posted on Minggu, 03 November 2013
Imamat 18 : 9 - 16
Lukas 10 : 25 - 37

Melalui pembacaan pertama didalam kitab imamat ini hendak mengajarkan kepada umat Israel yang pada saat itu menetap di gurun Sinai, tentang bagaimana memiliki kasih yang tulus terhadap sesama sebagai wujud nyata dari hidup yang kudus terhadap ALLAH. Perbuatan yang kudus (melalui tindakan) terhadap sesama mencerminkan hidup kudus dihadapan ALLAH. Apa saja perbuatan yang kudus yang dikehendaki ALLAH kepada umatNYA?, yang pertama adalah memperhatikan orang miskin (Imamat 18 : 10, Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.), yang kedua takut akan firman ALLAH (Imamat 18 : 12, Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN), dan yang ketiga adalah memperhatikan dalam bertindak, berpikir, dan berucap (Imamat 18 : 9 - 16). 

Hal ini dipertegas lagi melalui pembacaan yang kedua didalam kitab Lukas, dimana orang yang mengasihi ALLAH adalah orang yang juga mengasihi sesamanya (Lukas 10 : Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."). TUHAN YESUS ingin menyampaikan bahwa sesama yang dimaksud bukan hanya orang - orang tertentu, tetapi kepada semua orang. Ia menggambarkan seorang yang murah hati yaitu  seorang Samaria (yang dihina orang Yahudi sebagai orang asing *) yang rela berkorban untuk menolong sesama.

Melalui kedua firman hendak menegur kita dalam kita berbuat baik, mengasihi sesama kita. Terkadang dengan kesibukan dan kepentingan diri sendiri kita gagal mengasihi sesama kita. Sikap seperti inilah yang tidak disukai TUHAN, firman TUHAN kali ini dengan jelas menegur kepada kita bahwa kita harus mengasihi sesama bukan hanya kepada orang tertentu atau karena maksud tertentu, tetapi kita mengasihi dengan ketulusan kepada setiap orang.  Dan inilah salah bentuk hidup kudus dihadapan ALLAH dengan mengasihi setiap orang dengan ketulusan.

Oleh sebab itu  melalui kehidupan yang diberkati serta menerima kasih yang tak pernah berkesudahan dari TUHAN, marilah kita meneruskan hal tersebut kepada setiap orang, sehingga tugas kita menghasilkan "buah" dapat dirasakan oleh orang disekitar kita, terlebih  kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.

(1 Yoh 4 : 20, Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.)

GB

sumber :
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 3 November 2013
www.jesoes.com
*alkitab.sabda.org (http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=SAMARIA,%20ORANG)

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 10 - 16 November 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 27 Oktober - 02 November 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 27 Oktober 2013
Filipi 1 : 12 - 26

Tema : "bekerja memberi buah"

Didalam pembacaan ini, rasul Paulus ingin memberi motivasi bagi kehidupan orang - orang Kristen (jemaat di Filipi) bahwa hidup itu harus memberi buah. Mengapa kehidupan orang percaya harus memberi buah ?, Karena hidup itu merupakan anugerah daripada TUHAN. Oleh sebab itu melalui firman ini rasul Paulus mengajak kepada setiap orang percaya di Filipi untuk tidak menyia-nyiakan hidup, tetapi berupaya semaksimal mungkin untuk mengejar kehidupan yang memberi buah yang kesudahannya ialah keselamatan dari TUHAN (Filipi 1 : 19, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.)

Beberapa waktu yang lalu GMIM telah melaksanakan pemilihan penatua syamas dan pimpinan bipra (bapak, ibu, pemuda, remaja, anak). Kiranya bagi mereka yang terpilih untuk tetap meningkatkan tugas - tugas gereja yaitu meningkatkan persekutuan, meningkatkan pelayanan, meningkatkan kesaksian. Hal inilah yang juga harus dijadikan sebagai semangat rohani yang dimiliki oleh setiap pelayan dan juga setiap jemaat didalam persekutuan gereja. Kiranya didalam menghadapi tantangan kedepan kita tetap mampu memberi buah / menghasilkan apa yang baik, yang benar, dan yang berkenan dihadapan TUHAN.

GB

sumber :
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 27 Oktober 2013.  

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 3 - 9 November 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 20 - 26 Oktober 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 20 Oktober 2013
1 Samuel 24 : 1 - 8a
Ibrani 13 : 17 - 25

Kedua perikop yang kita baca menyentil atau berbicara tentang "kuasa". Didalam pemb. pertama diceritakan Saul mengalami krisis popularitas merasa dirinya kalah pamor dari Daud (1 Samuel 21 : 11, Pegawai-pegawai Akhis berkata kepada tuannya: "Bukankah ini Daud raja negeri itu? Bukankah tentang dia orang-orang menyanyi berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian: Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa?"i) sehingga Saul mengejar dan ingin melenyapkan Daud. Namun apakah yang dilakukan Daud terhadap Saul, membalas?!, tidak. Daud mampu mengontrol emosinya, dia tidak melakukan hal yang fatal. Daud mengetahui bahwa Saul merupakan orang yang diurapi oleh TUHAN ALLAH (1 Samuel 21 : 7, lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.")

Pada pembacaan kedua berbicara mengenai kuasa yang absolut  yaitu kuasa TUHAN yang menyertai dalam kepemimpinan. Hal ini ini dikemukakan / diangkat karena adanya kuasa - kuasa kegelapan yang merintangi kehidupan orang - orang percaya di Ibrani. Oleh sebab itu melalui surat kepada jemaat di Ibrani dimaksudkan agar para jemaat untuk taat kepada para pemimpin yang bertanggung jawab atas kehidupan para jemaatnya (Ibrani 13 : 17, Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu)

Bentuk atau cara - cara sekuler sering merintangi didalam aktivitas kerohanian. Oleh sebab itu penyimpangan - penyimpangan terhadap hal kerohanian harus diberantas. Kita tidak boleh menjadi seorang "yesman" (alias ikut - ikut saja asal aman) ketika itu sudah menyimpang dari kebenaran, dan bahkan menuntun kita kedalam hal - hal yang jahat. 

Kita adalah warga gereja yang mempunyai suatu hal yang spesifik / unik untuk menghasilkan buah yang baik. Melalui gereja dibangun kehidupan yang bisa menjadi teladan / contoh bagi kehidupan bermasyarakat, yang diawali dengan bentuk ketaatan terhadap pemimpin yang bertanggung jawab atas kebenaran sesuai firman ALLAH.

GB

sumber :
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 20 Oktober 2013.

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 27 Oktober - 02 November 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 13 - 19 Oktober 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 13 Oktober 2013
Kejadian 12 : 1 - 9
Yohanes 15 : 16 - 17 



Panggilan TUHAN ALLAH kepada Abram (Abraham) merupakan sejarah terbentuknya umat pilihan ALLAH. Abram dipanggil TUHAN ALLAH untuk pergi ke tempat yang belum diketahui olehnya. Ia bersedia untuk pergi menuju tempat yang belum diketahuinya dimana  TUHAN ALLAH telah menjanjikan hal - hal besar kepada Abram yaitu, IA akan menjadikan bangsa Abram menjadi besar, memberkati Abram, membuat nama Abram menjadi mahsyur, dan membuat Abram menjadi berkat (Kejadian 12 : 2, Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat). TUHAN ALLAH mau memakai Abram untuk mewujudkan karya penyelamatan terhadap umat manusia di seluruh dunia. 



Didalam pembacaan kedua TUHAN ALLAH melanjutkan rencana penyelamatan dengan memilih orang - orang yang akan ditetapkanNYA untuk menghasilkan buah sesuai dengan perintah dan firmanNYA (Yohanes 15 : 16, Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu).

Melalui kedua pembacaan ini kiranya kita dengan penuh keyakinan untuk percaya dan meyakini bahwa TUHAN ALLAH telah menetapkan orang - orang sebagai pelayanan didalam setiap organisasi kerohanian. Kita semua diajak untuk terlibat dalam melaksanakan panggilan TUHAN (bukan hanya mereka yang terpilih dalam pemilihan) sehingga kita nantinya dapat menghasilkan buah ditengah menghadapi tantangan dunia.

GB

khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 13 Oktober 2013.   



baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 20 - 26 Oktober 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 8 - 13 Oktober 2013) 

 

Read More
Posted on Minggu, 06 Oktober 2013
1 Samuel 16 : 1 - 13
Yohanes 1 : 43 - 51

Tema mingguan : TUHAN melihat hati

Didalam pembacaan yang pertama menceritakan tentang Saul yang telah ditolak TUHAN ALLAH sebagai raja Israel, dan kemudian TUHAN ALLAH mengangkat Daud sebagai raja. Mengapa  sampai Saul ditolak ??? Karena TUHAN ALLAH melihat hati Saul tidak sepenuhnya kepadaNYA, dimana Saul telah melangkahi perintah TUHAN ALLAH  (1 Samuel 15 : 23 - 24,  Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.", Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.), sehingga TUHAN memilih seorang pengganti Saul, orang tersebut dipilih TUHAN ALLAH bukan karena keperawakannya tetapi karena hatinya (1 Samuel 16 : 7, Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.") dan orang tersebut ialah Daud.



Demikian halnya dalam pembacaan yang kedua, dimana TUHAN YESUS memilih para muridNYA. Dia memilih para muridnya karena mengetahui hati mereka, seperti yang IA katakan kepada Natanael / Bartolomeus yang dipilihNYA sebagai murid (Yohanes 1 : 47, Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"). Dan pada akhirnya TUHAN YESUS memberitahu Natanael bahwa dia akan melihat sesuatu yang lebih besar lagi (Yohanes 1 : 50 - 51, Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.",
Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.")


Melalui kedua pembacaan tadi kita dapat belajar mengenai orang pilihan ALLAH. Kepada calon pelayanan khusus yang nantinya akan terpilih kiranya kembali merenungkan  tentang kesungguhan hati untuk melayani. Siapapun yang akan terpilih, kiranya jemaat menopang dalam pelayanan terlebih dalam menghadapi tantangan kedepan. Mari kita berdoa semoga proses pemilihan pelayan khusus akan berlangsung dengan baik dan akan menghasilkan orang - orang yang terpilih yang memiliki hati hamba.

GB

sumber : www.jesoes.com, http://gksbsjambi.blogspot.com
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 8 oktober 2013.   

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 13 - 19 Oktober 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 22 - 28 September 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 22 September 2013
Yunus 1 : 1 - 17
Lukas 9 : 57 - 62

Dalam kehidupan suatu pelayanan diperlukan seorang gembala yang sekaligus berfungsi menjadi pemimpin. Maka gembala / pemimpin tersebut diharapka tidak mengikuti perilaku yang digambarkan dalam kedua pembacaan kali ini, yaitu yang pertama tentang Yunus yang lari dari tanggung pelayanan (Yunus 1 : 3, Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN) dan yang kedua adalah orang yang ingin mengikut YESUS namun tidak dengan kesungguhan hati (seperti Lukas 9 : 57, 59, 60 dan 61). Artinya untuk mengikut TUHAN YESUS KRISTUS, menjadi seorang pelayan/pemimpin/gembala harus sungguh - sungguh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab termasuk dalam menghadapi masalah atau tantangan sebesar apapun.

TUHAN memiliki maksud dan tujuan untuk memakai dari setiap orang yang dipilihNYA untuk menjadi pelayanan dalam suatu jemaat. Maka pelayan tersebut harus bertanggung jawab terhadap tugasnya, mengikuti perintah (firman) dan memenuhi panggilan TUHAN dengan segenap hati. 
Kiranya melalui pemilihan yang akan dilaksanakan  oleh GMIM pada bulan Oktober kiranya mampu menghasilkan pelayan - pelayan yang berkualitas yang memenuhi tugas dan tanggung jawabnya, serta mampu menjawab terhadap tantangan yang akan dialami oleh jemaat kedepan.

GB

sumber : www.jesoes.com 
khotbah ibadah pagi di gereja, hari minggu tanggal 22 September 2013.

 
baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 8 - 13 Oktober 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 8 - 14 September 2013)   

Read More
Posted on Minggu, 08 September 2013

Ulangan 1 : 9 - 18
Kisah Para Rasul 6 : 1 - 7 

tema mingguan : tata cara pemilihan yang demokratis

Dari pembacaan di kitab Ulangan, kita dapat melihat Musa kelabakan dengan tugasnya untuk memimpin bangsa Israel yang makin hari makin bertambah (Ulangan 1 : 11 - 12, TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat memikul tanggung jawab atas kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?). Sehingga dia menetapkan hakim - hakim atau kepala - kepala suku serta kepala atas seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh pasukan yang "dipilih oleh jemaat". Namun pemilihan tersebut harus ada kriterianya yaitu bijaksana, berakal budi, dan berpengalaman (Ulangan 1 : 13. Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu.)

Begitu juga dengan pembacaan yang kedua dalam kitab Kisah Para Rasul dimana kedua belas murid Yesus mendengar tentang adanya beberapa jemaat (para janda) yang belum terlayani. Maka dipilihlah 7 orang berdasarkan "pilihan dari jemaat" untuk melayani orang miskin. Namun pemilihan tersebut juga memiliki kriteria dimana orang yang akan melayani harus baik, penuh dengan Roh dan berhikmat. (Kisah Para Rasul 6 : 3, Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu)

Berdasarkan kedua pembacaan tersebut hendak mengingatkan kepada kita, khususnya bagi warga GMIM yang pada bulan Oktober akan mengadakan pemilihan untuk pelayan khusus. Bahwa proses pemilihan harus melibatkan para jemaat, dan orang yang dipilih diharapkan mampu memiliki kriteria yang sudah disebutkan diatas yakni bijaksana, berakal budi, berpengalaman, baik, penuh dengan Roh, berhikmat. Kiranya calon pelayan khusus yang akan terpilih nantinya memiliki komitmen, dapat merangkul jemaat, serta berwawasan yang luas untuk menghadapi tantangan baik tantangan terhadap organisasi gereja ataupun tantangan terhadap masing - masing jemaat.

GB

sumber :
 www.jesoes.com 
khotbah ibadah pagi di gereja, hari minggu tanggal 15 September 2013.


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 22 - 28 September 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 1- 7 September 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 01 September 2013
Kisah Para Rasul 1 : 15 - 26

Pada saat dimana para rasul dalam penantian akan Roh Kudus (baca kitab KIS 1 : 12 - 14), rasul Petrus menyadari bahwa harus ada seorang yang akan menggantikan Yudas Iskariot yang sebelumnya telah mati (KIS 1 : 18,  Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.). Hal ini untuk bertujuan untuk menggenapkan jumlah rasul menjadi 12 rasul yang merupakan simbol dari kedua belas suku Israel. Rasul Petrus dan rasul lainnya pun berdoa meminta pada TUHAN untuk menetapkan seorang murid, maka melalui proses undi terpilihlah Matias yang kemudian ditambahkan dalam kesebelas rasul tersebut (KIS 1 : 26, Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.).

Melalui pembacaan firman ini, kita dapat mengetahui tentang seorang yang akan dipilih dan ditetapkan menjadi pelayan TUHAN untuk menyampaikan, menyebarkan dan menjadi saksi akan Firman TUHAN (KIS 1 : 8, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi). Namun hal ini bukan berarti para pelayan TUHAN (di GMIM dikenal dengan pelayan khusus) saja yang menjadi saksi,  melainkan setiap dari kita yang adalah pelayan firman TUHAN wajib untuk menjadi saksiNYA yang nyata melalui perbuatan kita.

Pada awal bulan Oktober GMIM akan mengadakan pemilihan pelayan khusus. Untuk pemilihan tersebut kiranya jangan di politisasi atau digunakan untuk kepentingan kelompok / golongan tertentu. Ingatlah bahwa TUHAN melihat hati seseorang, dan kita sebagai jemaat harus mendoakannya (KIS 1 : 25, Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini).
Kiranya Pelayan Khusus bersama - bersama dengan para Jemaat dapat menjadi pembawa dan pelaku firman serta menjadi saksi TUHAN YESUS didalam tugas pelayanan dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari - hari.

GB

sumber :
 www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 1 September 2013.


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 8 - 14 September 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 18 - 24 Agustus 2013)

Read More
Posted on Minggu, 18 Agustus 2013
Yeremia 29 : 1 - 14
1 Petrus 4 : 7 - 11

Didalam pembacaan di kitab Yeremia, menceritakan tentang bangsa Israel yang hidup di masa pembuangan Babel, dimana mereka mengalami suatu situasi yang penuh ancaman dan tekanan sehingga muncul ketiadaan pengharapan. Mengapa sebelumnya bangsa Israel berada di pembuangan Babel??Hal ini karena mereka kalah melawan Babel. Mereka kalah karena memilih untuk mengadalkan manusia yaitu dengan mengandalkan Mesir (yang membuat mereka tunduk kepada penyembahan berhala). Namun TUHAN ALLAH tidak meninggalkan bangsa pilihanNYA tersebut, melalui surat Yeremia mereka justru diberitahukan di tengah - tengah kehidupan mereka sebagai tawanan untuk membuat rumah, kebun, dan memperbanyak keturunan. Hal ini kedengarannya sulit dilakukan ditengah penindasan Babel, tetapi itulah maksud ALLAH agar supaya mereka boleh bersukacita dan memiliki pengharapan didalam kesukaran mereka. Dan setelah 70 tahun, maka TUHAN ALLAH akan menepati janjiNYA untuk mengembalikan mereka ke Yerusalem (Yesaya 29 : 14, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.)

Didalam pembacaan di kitab 1 Petrus ini, juga menceritakan kehidupan orang - orang pendatang (gaya kehidupan orang Kristen) yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yang mengalami penganiayaan oleh jemaat disana (gaya kehidupan orang kafir). Maka surat Petrus bertujuan untuk meneguhkan mereka, agar mereka tetap terus hidup saling mengasihi, melayani akan orang lain, dan menyampaikan Firman ALLAH (1 Petrus 4: 7 - 11, Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.)

Tentunya tidak dapat kita pungkiri bahwa kita juga dapat mengalami hal - hal yang membuat kita hidup didalam kekhawatiran, ketidaktenangan akibat masalah sosial, ekonomi, bahkan mungkin ada yang hidup dalam penganiayaan, sehingga membuat kita tidak lagi memiliki harapan. Namun melalui kedua firman ini dengan jelas hendak memberikan kekuatan bagi kita, bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Oleh sebab itu kerjakanlah tugas dan panggilan dengan penuh pengharapan serta iman yang teguh kepada TUHAN YESUS KRISTUS.

(YEREMIA 29 : 11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.)

GB

sumber : www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 18 Agustus 2013.


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 1- 7 September 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 4 - 10 Agustus 2013) 

Read More
Posted on Senin, 05 Agustus 2013
Kejadian 2 : 8 - 17
Roma 8 : 18 - 25

 Sejarah alkitab telah membuktikkan bahwa manusia acap kali mengingkari janji ataupun tidak menuruti ketetapan - ketetapan yang sudah TUHAN ALLAH berikan kepada manusia untuk dipatuhi. Melalui pembacaan di kitab kejadian ini terlihat jelas bahwa TUHAN ALLAH memberikan kepada manusia keanekaragaman dan keindahan alam untuk kebutuhan manusia (Kejadian 2 : 9a, Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya;). Namun ada aturan dimana manusia tidak boleh memakan buah yang sudah ditentukan oleh ALLAH, jika dimakan hubungan antara manusia dengan TUHAN ALLAH akan mati (Kejadian 2 : 17, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.").

Jadi kehidupan orang Kristen harusnya tidak mengingkari dari firman yang sudah ada sebelumnya dan disempurnakan melalui kedatangan TUHAN YESUS KRISTUS ke dunia. Tentunya hidup yang mengikuti firman ALLAH adalah hidup yang bertentangan dengan kesenangan duniawi (1 Yohanes 2 : 16, Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia), artinya hidup memikul salib, sehingga memungkin manusia akan berada dalam penderitaaan. Namun pesan rasul Paulus sangat jelas, bahwa akan pemulihan bagi mereka yang bertahan dalam penderitaan mengikuti firman TUHAN (Roma 8 : 18, Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita). Hidup dalam pengharapan untuk sesuatu yang tidak terlihat namun menuju kepada kemuliaan yang akan diberikan TUHAN ALLAH kepada umatNYA (Roma 8 : 25, Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun).

Pesan firman :
Berdasarkan firman yang sudah kita baca melalui kedua pembacaan ini, bertujuan untuk mengkoreksi tingkah laku kehidupan manusia secara khusus bagi kita sebagai orang Kristen. Bukankah akhir - akhir ini kita banyak mendapat kabar tentang bencana - bencana yang terjadi, baik itu karena bencana alam (gempa bumi, banjir, dll) serta bencana antar umat manusia (perang, perselisihan, perpecahan dll). Semua itu terjadi karena kita sebagai manusia hidup dalam keinginan diri kita sendiri. Oleh sebab itu selagi masih ada waktu dan kesempatan yang TUHAN berikan bagi kita, marilah kita menjaga kehidupan kita, melawan keinginan daging, hidup berdasarkan buah - buah roh (Galatia 5 : 22 - 23). Dan berdoalah meminta tuntunan Roh Kudus untuk kita menghadapi tantangan demi tantangan yang kita hadapi (Roma 26, Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.). Maka kemuliaan daripada TUHAN akan diberikan kepada mereka yang bertahan, melaksanakan firman TUHAN dalam kehidupan sehari - hari.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 11 Agustus 2013.  
baca juga :

Read More
Posted on Minggu, 28 Juli 2013
Nehemia 5 : 1 - 13
Matius 22 : 17 - 22

Melalui pembacaan pada kitab Nehemia ini, kita dapat belajar tentang bagaimana sikap, keberanian dari Nehemia memperjuangkan nasib bangsanya yang mengalami ketidakadilan dan ketidakbenaran dari para pemuka Yahudi. Keberanian yang dilakukan adalah dengan menegur para pemuka Yahudi (Nehemia 5 : 9, Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?). Adapun kehidupan para pemuka terhadap orang Yahudi tersebut adalah seperti menyengsarakan kehidupan sesama mereka (Nehemia 5 : 1 - 5). Tujuan dari teguran Nehemia kepada para pemuka Yahudi, agar terjadi kesejahteraan terhadap semua umat Yahudi, mengingat mereka semua bersaudara.

Didalam pembacaan pada kitab Matius, TUHAN YESUS menegur kepada orang Farisi yang hendak menguji DIA (Matius 22 : Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.). Teguran TUHAN YESUS kepada orang Farisi karena mereka munafik (Matius 17 - 18, Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?", Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?). Perkataan TUHAN YESUS mengenai membayar pajak (Mat 22 : 21, Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.") dimaksudkan bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban.

Melalui kedua perenungan firman ini kita diajak untuk menyerukan dan melakukan terhadap keadilan dan kebenaran. Kita tidak boleh bersikap apatis, atau hanya sebagai penonton terhadapa saudara - saudara kita yang menerima ketidakadilan dan ketidakbenaran. Mari kita lebih membuka diri, lebih peka, lebih memperhatikan saudara - saudara kita di sekitar, agar supaya kita dapat menjadi berkat bagi sesama.

(Efesus 4 : 22 - 24, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.)

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 21 Juli 2013.
 

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 4 - 10 Agustus 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 21 - 27 Juni 2013)






Read More
Posted on Minggu, 21 Juli 2013
Ulangan 30 : 11 - 20
Matius 5 : 17 - 26

Melalui pembacaan pada kitab ulangan ini Musa menegur kepada umat Israel untuk menaati Firman ALLAH melalui peraturan yang sudah ditetapkan (Hukum Taurat). Karena hanya dengan menaati Firman ALLAH maka umat Israel akan beroleh umur panjang di tanah perjanjian (Kanaan), namun jika mereka berpaling dari Firman ALLAH maka mereka akan dibinasakan. Teguran dari Musa ini terhadap umat Israel dikarenakan banyak perbuatan mereka yang melanggar akan ketetapan Firman ALLAH. Dikatakan bahwa hanya dengan mengasihi dan berpaut kepada TUHAN ALLAH serta mendengarkan firmanNYA maka umat Israel beroleh umur panjang (Ulangan 30 : 11 - 20, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.")

Didalam pembacaan di kitab Matius, dikatakan bahwa kedatangan TUHAN YESUS ke dunia bukan untuk meniadakan Hukum Taurat tetapi untuk menggenapinya (Matius 5 : 17, Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.) Artinya IA ingin umatNYA untuk mengerti tentang penerapan dari Hukum Taurat tersebut yang digenapi melalui hukum kasih. Sehingga umatNYA mendengarkan firmanNYA, belajar firmanNYA(seperti pengetahuan orang Farisi dan ahli Taurat), dan menaati firmanNYA melalui perbuatan / tingkah laku sehari - hari.
Kesadaran terhadap firman inilah yang diharapkan oleh TUHAN kepada kita, sebab bagaimana mungkin umatNYA yang merenungkan Taurat TUHAN siang dan malam, mengikuti ibadah namun tidak mengetahui tentang kasih justru memiliki amarah dan dendam, serta mengatai terhadap saudaranya (Matius 17 : 22 - 24).

Melalui kedua pembacaan ini kita diajak untuk merenungkan tentang ibadah (pengenalan akan Firman ALLAH) yang harus kita pahami dan perbuatan yang harus bersesuaian dengan firman yang kita dengarkan. Firman yang kita dengar melalui ibadah bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan kita. Jadi marilah kita taat mendengarkan firman ALLAH (melalui ibadah, saat teduh) dan taat melaksanakan firman tersebut yang nyata melalui perbuatan kita sehari - hari.

Hidup itu adalah pilihan, pilihan mana yang harus kita ambil, pilihan untuk godaan yang memberikan kesenangan sesaat, atau keselamatan kekal dari TUHAN.

(Ulangan 30 : 19, Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,)

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 21 Juli 2013.  


Read More
Posted on Minggu, 14 Juli 2013
KEJADIAN 41 : 37 - 57

Melalui pembacaan kali ini menceritakan kepada kita tentang Yusuf yang diangkat oleh Firaun menjadi penguasa di Mesir. Adapun Yusuf merupakan anak dari Yakub, dia merupakan anak kesayangan ayahnya, sehingga saudara -saudaranya iri kepada Yusuf dan akhirnya menjualnya ke orang Ismael. Kemudian Yusuf dibeli oleh Potifar (pegawai istana Firaun). Yusuf menunjukkan ketaatannya kepada TUHAN ALLAH dengan menolak bujukan isteri Potifar untuk bersetubuh (yang membuat akhirnya Yusuf di penjara). Di penjara Yusuf diangkat sebagai orang kesayangan oleh kepala penjara (hal ini karena penyertaan TUHAN ALLAH terhadap Yusuf). Kemudian Yusuf mendapat pengertian dari TUHAN untuk mengartikan mimpi dari Firaun (tentang 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan), adapun hal itu membuat Yusuf diangkat menjadi penguasa atas Mesir (Kejadian 41 : 41, Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."). Yusuf akhirnya mengumpulkan seluruh bahan makanan pada masa kelimpahan, dan kemudian di timbun untuk dipersiapkan pada masa kelaparan. Pada akhirnya banyak orang yang datang untuk membeli bahan makanan tersebut (Kejadian 41 : 56 - 57, Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.).


Pelajaran yang bisa kita diambil dari Yusuf  dimana "kesuksesan" yang dialaminya tidak lepas dari penyertaan TUHAN ALLAH, sehingga ia dipakai untuk menjadi pemimpin dan menjadi berkat bagi sesama. Kunci daripada "kesusksesan" itu adalah ketaaan kepada TUHAN ALLAH.  Dimana ia mampu bertahan karena dijual oleh saudara-saudaranya dan menolak ajakan dari isteri Potifar untuk bersetebuh dengannya.

Melalui firman ini ini kita diajak untuk meneladani karakter dari Yusuf, yaitu bagaimana hidup didalam ketaatan akan TUHAN dengan menaati firmanNYA. Sehingga apapun yang kita alami kedepan, apapun profesi kita, sebagai pemimpin dalam keluarga, masyarakat dan lainnya, kita mampu menjadi berkat bagi orang di sekitar, dan bahkan bagi banyak orang.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 14 Juli 2013.  
 


Read More
Posted on Minggu, 07 Juli 2013

RUT 4 : 1 - 17
KISAH PARA RASUL 17 : 16 - 34

Rut adalah seorang Moab yang sebelumnya belum mengenal ALLAH, ia menjadi isteri dari anak Naomi. Setelah suaminya meninggal, Rut akhirnya memilih untuk mengikuti mertuanya Naomi ke Israel (baca : Rut 1 : 1 - 22) dan akhirnya Rut menjadi isteri dari Boas. Rut yang sebelumnya belum mengenal ALLAH dipakai oleh ALLAH untuk menyatakan kehendakNYA  meneruskan keturunan Israel, dimana anaknya Obed merupakan kakek dari Daud (Rut 4 : 17,  Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud).


Begitu juga dengan Paulus yang latar belakangnya adalah seorang ahli farisi yang menganiaya pengikut KRISTUS (Kisah Para Rasul 9 : 1, Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan......) Namun justru Paulus akhirnya bertobat dan dipakai oleh TUHAN untuk memberitakan Injil. Melalui pembacaan kita, Paulus bersaksi tentang ALLAH di Atena yang sebelumnya percaya kepada dewa - dewa mereka, bahkan kepada dewa - dewa yang tidak mereka kenal ((Kisah Para Rasul 17 : 23 - 24, Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,


Bagaimanakah dengan pribadi kita???tentunya kita yang sudah percaya dan mengaku YESUS KRISTUS sebagai Juruselamat juga memiliki panggilan-NYA. Tiap orang diberikan karunia, talenta serta berkat yang berbeda - beda, namun semuanya itu dikembalikan untuk hormat dan kemuliaan TUHAN, sehingga kemudian kita boleh menjadi berkat bagi sesama melalui perkataan dan perbuatan kita. Oleh sebab itu marilah kita menjalankan panggilanNYA.


GB


sumber :

www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 07 Juli 2013.  
 


baca juga :

Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 14 - 20 Juni 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 23 - 29 Juni 2013)
Read More
Posted on Minggu, 23 Juni 2013
AMSAL 1 : 1 - 7
TITUS 2 : 1 - 10

Melalui kedua pembacaan ini hendak menggambarkan tentang didikan, yaitu siapa yang mendidik dan siapa yang didik. Pada pembacaan kitab Amsal dikatakan bahwa orang yang didik adalah orang yang tak berpengalaman dalam hal ini yang dimaksudkan adalah anak muda (Amsal 1 : 4 - 5, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda-, baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan- ) sedangkan yang mendidik adalah orang bijak (orang tua) yang juga harus mendengar, menambah ilmu dan berpengertian. Didalam pembacaan di kitab Titus lebih menekankan kepada orang tua selain memberikan nasehat, juga mampu menjadi teladan terhadap anaknya (Titus 2 :7, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,).

Didikan orang tua yang pertama dilakukan adalah mendidik anaknya didalam pengenalan akan firman TUHAN (Amsal 1 : 7, Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.) artinya seorang anak diharapkan dapat hidup taat akan TUHAN, melalui teladan dan juga nasehat dari orang tua kepada anaknya. Yang kedua adalah orang tua mengajar didalam pengetahuan didalam tantangan modernisasi saat ini. Artinya orang tua juga menambah ilmu pengetahuan, mengikuti perkembangan terkini untuk membimbing anak terhadap dampak negatif dari perkembangan teknologi. Sehingga anak itu nantinya dapat menjadi cerdas, bijak dan berpengetahuan serta terutama tetap hidup setia dan taat kepada TUHAN.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 16 Juni 2013.  


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 7 - 13 Juni 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 16 - 22 Juni 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 16 Juni 2013
Markus 10 : 13 - 16
1 Samuel 1 : 19 - 28

Setiap pasangan suami - isteri pasti mendambakan seorang anak. Hal inilah yang juga dirasakan oleh Hana & Elkana. Dimana  diceritakan sebelumnya bahwa Hana mandul (1 Samuel 1 : 5, Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.) Namun didalam keberadaannya Hana justru dengan penuh keyakinan berdoa kepada TUHAN untuk meminta seorang anak (1 Samuel 1 : 10 - 11, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.") dan akhirnya TUHAN memberikannya anak yang diberi nama Samuel.  Kemudian Hana menyerahkan sepenuhnya Samuel kepada TUHAN, sesuai dengan nazarnya kepada TUHAN.

Didalam pembacaan kitab Markus, dikatakan bahwa anak adalah "orang - orang yang empunya kerajaan Sorga" (Markus 10 : 14, Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.). Artinya seorang anak tidak boleh dibiarkan, mereka harus dididik, dibina, dan layak menerima pengajaran didalam pengenalan akan firman ALLAH.

Oleh sebab itu melalui firman ini menyatakan tentang pentingnya peranan anak didalam suatu keluarga. Ketika sebuah pasangan suami - isteri mengharapkan seorang anak, dan kemudian melahirkan seorang anak, maka anak tersebut harus dididik, dibina didalam pengenalan takut akan ALLAH.
Agar kelak anak tersebut boleh bertumbuh dalam kebenaran, berhasil, serta menjadi pelaku - pelaku firman di kehidupannya yang akan datang.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah sore di gereja, hari minggu tanggal 16 Juni 2013.  

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 23 - 29 Juni 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 9 - 15 Juni 2013)



Read More