Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

BAGI PEMUDA REMAJA RAYON III silahkan klik di bawah ini :

DATABASE

TIDAK TAHU LOKASI TEMPAT IBADAH PEMUDA REMAJA

GMIM SION PERAK SORONG RAYON 3???

SILAHKAN KLIK DI TAB LOKASI,

atau klik disini


UNTUK MELIHAT FOTO HARAP KE TAB GALLERY FOTO
PEMUDA REMAJA RAYON 3 mengucapkan selamat
memperingati hari Jumat Agung dan Paskah.
bagi tmn2 pmd & rmj yang hendak meminta ibadah
di rmhnya karena ucapan syukur HUT, dll dpt meng -
hubungi pimpinan 3 hari sebelumnya. trima kasih



Update!
Sekarang situs resmi GMIM sudah menyediakan MTPJ sendiri
http://sinodegmim.org/index.php/mtpj/


Posted on Minggu, 24 Maret 2013
YESAYA 52 : 13 - 15
YOHANES 18 : 38b - 19 : 16 a

Mungkin timbul pertanyaan bagi kita ? Mengapa TUHAN YESUS harus dihukum, disesah, dan disalibkan (seperti yang kita baca didalam alkitab)? Mengapa DIA harus menanggung semua ini!!!
jawabannya ialah karena "kasih" (Yohanes 3 : 16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

(Pilatus)
Melalui pembacaan minggu lalu kita dapat mengetahui bahwa Pilatus sebenarnya tidak mendapati satu kesalahanpun terhadap TUHAN YESUS. Bahkan didalam pembacaan kali ini ia berusaha untuk membebaskan TUHAN YESUS (Yohanes 19 : 12 Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia,.......) namun Pilatus akhirnya goyah oleh karena desakan orang banyak yang dipengaruhi oleh para imam-imam, karena ia lebih takut kepada "kekuasaan" (kaisar Romawi) (............ tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.").

(orang-orang Yahudi, imam kepala, dan ahli taurat)
Sungguh amat menyedihkan mengingat mereka (orang-orang Yahudi) sebelumnya telah menerima pengajaran dan mujizat dari TUHAN YESUS. Dan mereka juga mengelu-elukan DIA (Yohanes 12 : 13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!") namun akhirnya mengkhianati DIA. Hal dikarena hasutan/pengaruh orang Farisi yang gila hormat (Yohanes 12 : 42 - 43 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan. Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah) akhirnya bersekongkol untuk melenyapkan TUHAN YESUS.

Melalui serentetan penderitaan yang dialami oleh TUHAN YESUS hendak menunjukkan bahwa IA-lah ANAK ALLAH. Segala penderitaan yang dialami TUHAN YESUS semata-mata hanya untuk menyelamatkan umat manusia (Yesaya 53 : 4 -5 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh).

sekarang yang menjadi pertanyaan, siapkah kita "membalas" kasih dari TUHAN??? siapkah kita menjadi pengikut-pengikut KRISTUS yang sejati??? siapkah kita melewati cobaan dan penderitaan dalam mengikuti dan melakukan firmanNYA???
(Matius 24 : 13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat)

GB

sumber :
- www.jesoes.com
- tentang ahli taurat dan orang farisi 
- khotbah ibadah subuh  di gereja, hari minggu tanggal 07 Maret 2013.

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 21 - 27 April 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 17 - 23 Maret 2013) 





Read More
Posted on Minggu, 17 Maret 2013
MAT 27 : 11 - 26

Didalam pembacaan ini hendak menggambarkan tentang TUHAN YESUS yang diperhadapkan dengan "kekuatan dari dunia".

Yang pertama, 
Pilatus merupakan seorang wali negeri yang memiliki kekuasaan dalam pengambilan keputusan (Matius 27:2 Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu). Didalam pengambilan keputusan terhadap TUHAN YESUS, Pilatus memiliki keragu-raguan, karena ia  tidak mendapati kesalahan terhadap TUHAN YESUS, dan karena ia tahu bahwa mereka menyerahkan TUHAN YESUS karena dengki (Matius 27 : 18  Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. ayat 23 : Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!). walaupun juga dipengaruhi oleh perkataan isterinya (Matius 27:19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."), namun karena desakan dari para imam ahli-ahli Taurat dan orang banyak maka Pilatus mengabaikan "hati nuraninya" dengan tetap menyerahkan TUHAN YESUS untuk disalibkan (Matius 27:26. Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan).

Sifat dari Pilatus yang mau "cari aman", "mengorbankan kebenaran", mengikuti kepentingan manusia (yang dimaksudkan adalah keduniawian, dimana ia lebih takut kepada ahli-ahli taurat dan orang banyak yang bisa saja berpengaruh menurunkan kekuasaannya, jabatannya) padahal telah mengetahui akan kebenarannya. Itulah yang hendak kita jauhi dan hindari, dan bagi pemimpin-pemimpin saat ini untuk memperjuangkan akan kebenaran, bukan membenarkan yang salah.

Yang kedua,
Melalui firman ini kita belajar dari TUHAN YESUS yang tidak menggunakan kuasaNYA, untuk melawan akan keputusan Pilatus dan desakan dari orang banyak malah IA "mengampuni" mereka melalui perkataanNYA ketika pada saat IA hendak disalibkan (Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."). Karena TUHAN YESUS tau apa yang DIA alami pada waktu itu adalah bagian dari proses penyelamatan bagi umat manusia (karya penyelamatan TUHAN ALLAH (Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal) ).

Hal ini hendak mengajar kepada kita untuk sabar dalam kesesakan, mengampuni orang yang bersalah kepada kita, dan tidak mengeluh (mungkin sekarang bisa kita dapati dari hal kecil saja orang sudah saling mempersalahkan tidak mau memaafkan dan yang lebih parahnya adalah tindak "tindakan main hakim sendiri"). Ingatlah bahwa apa yang kita lakukan di bumi ini semua dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman, dan karena TUHAN YESUS yang akan datang kedua kali untuk mengadili umat manusia. (Matius 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.)

Oleh sebab itu marilah kita hidup "setia" akan firmanNYA dalam rangka kita mengikut TUHAN YESUS dijalan "sengsara".
Selamat menjalani minggu sengsara keenam, kiranya TUHAN menyertai saudara-saudara sekalian.
GB

- ayat alkitab Matius 27 : 11 - 36  
- khotbah ibadah hari minggu pukul 16.00 subuh di gereja, tanggal 07 Maret 2013.

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 24 - 30 Maret 2013) 

Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 10 - 16 Maret 2013)
Read More
Posted on Minggu, 10 Maret 2013
LUKAS 22 : 3 - 6 , 47 - 53
AMSAL 1 : 19

Melalui bacaan ini jelas menunjukkan bahwa Yudas telah dimasuki "iblis", dimana tindakan Yudas bersekongkol dengan para imam, yaitu untuk "menjual" TUHAN YESUS kepada para imam dengan "uang". 
Padahal Yudas merupakan murid yang dekat dengan TUHAN YESUS (YOH 13 : 23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya) namun justru "pengkhianatan" yang dilakukan oleh Yudas, dan TUHAN YESUS harus menerima pengkhianatan itu dari seorang murid yang dikasihi-Nya.
Mengacu kepada kehidupan saat ini mungkin pernah kita alami orang yang sangat kita kasihi, sangat dekat dengan kita justru mengkhianati kita.

Pengkhianatan Yudas diawali dengan "ciuman" (yang merupakan tanda penghormatan dari seorang murid kepada gurunya menurut adat yahudi) namun "ciuman" yang Yudas lakukan adalah "ciuman" pengkhianatan.
Bukankah hal ini pernah kita saksikan dalam kehidupan saat ini demi jabatan, materi, kedudukan, orang menjadi pura-pura baik, menyanjung dan memuji, namun dalam hatinya penuh dengan tipu muslihat, kepura-puraan, dan lain-lain.

Bagaimanakah TUHAN YESUS menanggapi sikap Yudas????
Inilah yang patut kita contohi yaitu TUHAN YESUS menghadapi Yudas dengan tenang (LUKAS 22 : 48 Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?") IA tidak menyuruh murid yang bersamanya untuk menangkap bahkan memusuhi Yudas, tetapi hendak menyadarkan Yudas..
Hal yang lain yang patut kita contohi adalah dimana TUHAN YESUS membalas "kejahatan" dengan "kebaikan" (LUKAS 22 : 50 - 51 Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
Tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.)

TUHAN YESUS melakukan mujizat dengan menyembuhkan orang yang datang untuk menangkapnya.
Pernakah kita membalas dengan kebaikan jika ada orang yang berlaku jahat kepada kita???


pesan firman :

Menolak tawaran Iblis.
Melalui rasukan iblis, uang disalahgunakan oleh manusia menjadi unsur kejahatan "cinta uang" (
1 Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
2 Timotius 3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama). Ada orang yang mengorbankan orang terdekatnya bahkan termasuk dirinya sendiri demi uang.
Bahkan banyak contoh kejahatan yang lainnya yang kita bisa temukan di dalam alkitab.
Intinya agar kita mampu menjaga diri kita melalui kuasa TUHAN terhadap godaan iblis.

Membalas kejahatan dengan kebaikan.
Hal ini merupakan hal yang sulit, namun berdasarkan bacaan tadi kita diajar untuk melakukan hal tersebut. Jadi Marilah kita semakin menghayati tentang kebaikan TUHAN yang tercermin melalui perbuatan ataupun perkataan kita, untuk menguatkan kita di tengah-tengah tantangan dan cobaan yang kita hadapi.

GB

sumber :
- ayat alkitab  
- khotbah ibadah hari minggu pukul 16.00 subuh di gereja, tanggal 10 Maret 2013.

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 17 - 23 Maret 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 3 - 9 Maret 2013) 












Read More
Posted on Minggu, 03 Maret 2013
ESTER 4 : 1 - 17
MATIUS 26 : 36 - 46

Melalui pembacaan ini kita dapat melihat peranan Ester (anak yatim piatu) yang dipakai TUHAN ALLAH untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Ada juga tokoh Mordekhai yang juga memperjuangkan dengan gigih. Ester mempertaruhkan nyawanya untuk menyelematkan bangsanya (4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."). Dan hal yang diminta oleh Ester untuk dilakukan adalah "berpuasa" (untuk menyelamatkan bangsa Yahudi).

Didalam pembacaan di kitab Matius (Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
dan Matius 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
dengan jelas  menyatakan bahwa didalam doaNYA, TUHAN YESUS KRISTUS berserah sesuai dengan "Kehendak ALLAH", hal inilah yang harus disadari oleh umat Kristiani. Yaitu berdoa dengan sungguh-sungguh, hati yang tulus, dan terutama menyerahkan semuanya kedalam kehendak TUHAN (bukan paksaan agar supaya setiap keinginan kita terkabul).

Jika kita memohon (berdoa dan berpuasa) dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, maka pasti akan besar kuasanya (Yak 5:16b “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.“).
Tapi tentunya berdasarkan kuasa kehendak TUHAN
Jadi marilah memohon dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, dan mempersilahkan IA yang menghendaki, membentuk kita melalui setiap rancanganNYA bagi kehidupan kita. 

GB

sumber :
- ayat alkitab
- khotbah ibadah hari minggu pukul 5.30 subuh di gereja, tanggal 03 Maret 2013.


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 10 - 16 Maret 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 24 Februari - 3 Maret 2013) 
Read More