TIDAK TAHU LOKASI TEMPAT IBADAH PEMUDA REMAJA
GMIM SION PERAK SORONG RAYON 3???
SILAHKAN KLIK DI TAB LOKASI,
atau klik disini
GMIM SION PERAK SORONG RAYON 3???
SILAHKAN KLIK DI TAB LOKASI,
atau klik disini
UNTUK MELIHAT FOTO HARAP KE TAB GALLERY FOTO
bagi tmn2 pmd & rmj yang hendak meminta ibadah
di rmhnya karena ucapan syukur HUT, dll dpt meng -
hubungi pimpinan 3 hari sebelumnya. trima kasih
Update!
Sekarang situs resmi GMIM sudah menyediakan MTPJ sendiri
http://sinodegmim.org/index.php/mtpj/
Sekarang situs resmi GMIM sudah menyediakan MTPJ sendiri
http://sinodegmim.org/index.php/mtpj/
Posted on
Minggu, 23 September 2012
Read More
2 SAMUEL 12 : 1 - 25
Renungan singkat :
Bacaan ini begitu populer didalam setiap khotbah yang kita dengarkan, dimana didalam pembacaan ini diperkenalkan tentang nabi Natan yang dengan arif menegur raja Daud.
Melalui pembacaan ini, mungkin ada dari kita yang merasa jijik dengan taktik yang dilaksanakan oleh raja Daud dimana dia yang mengingini isteri Uria dengan sengaja menempatkan Uria di pasukan paling depan sehingga pada saat pertempuran ia mati dan Isteri Uria (Batsyeba) diambil oleh Daud. Hal ini menista hati Tuhan, dan Tuhan menegur Daud melalui nabi Natan yang dengan arif berani menegur Daud, dan Daud pun mengaku kesalahanNya kepada TUHAN.
Bagaimanakah dengan kita??adakah sifat yang Daud lakukan pernah kita lakukan??!
segeralah mengakui segala kesalahan kita kepada TUHAN.
Janganlah kita mengambil apa yang bukan menjadi hak kita.
Selain itu ada 2 hal penting yang dapat kita ambil dari pembacaan kali ini yaitu :
1. Mendengar,menerima teguran karena kesalahan kita.
Raja Daud ketika ditegur oleh nabi Natan, langsung mengakui kesalahannya, tidak mengelak ,menantang/berpura-pura terhadap nabi Natan, karena ia tahu ia telah berdosa sehingga ia mengatakan "aku sudah berdosa kepada Tuhan". Akhirnya Daud diampuni Tuhan, yang walaupun demikian anak dari hubungan antara Daud dan bekas isteri Uria, meninggal. Namun Tuhan tidak meninggalkan Daud, Ia memberi Daud keturunan yang diberi nama Salomo yang artinya "TUHAN mengasihi anak ini".
2. Berani menegur atasan kita.
Nabi Natan pasti tahu sosok dari raja Daud (raja Israel), namun dia tetap mengambil sikap untuk berani menegur dengan arif, dia tidak takut resikonya, kalau Daud akan membencinya, memarahinya, bahkan mungkin menghukumnya. Karena dia tahu teguran ini membuat Daud menyadari kesalahannya serta kembali ke jalan yang benar, artinya teguran yang nyata untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.
Melalui gereja dalam bentuk organisasi maupun pribadi, kita diberikan tugas untuk melakukan kedua hal tersebut, karena pada saat ini didalam kehidupan berjemaat sudah terlalu banyak "Pemakluman". Banyak orang takut menegur atasannya, bosnya, atau orang lain karena dia takut itu akan mempengaruhi karirnya, jabatannya, kepentingan pribadinya. Juga banyak orang yang tidak mau ditegur, mungkin karena kedudukannya, karena tahtanya, dan hal-hal lain yang seperti itu.
Marilah kita belajar melalui pesan firman ini, kita menerima teguran karena kesalahan kita dan bagi kita yang diberikan kesempatan untuk menegur/menasehati baiklah kita laksanakan.
Contoh dari organisasi yang paling kecil yaitu keluarga. Bahwa orang tua harus bertanggung jawab pada sikap anak mereka, mereka harus menegur yang salah, memberikan teladan, namun harus juga mendengar nasehat ataupun keluh kesah anak mereka, anak juga harus mendengarkan orang tua mereka.
Dan jika itu sudah dilakukan semakin baik dan semakin meluas, maka pasti kita akan mampu menjadi teladan, menjadi garam dan terang dunia.
Terpujilah nama TUHAN.
Amin.
sumber :
Renungan singkat :
Bacaan ini begitu populer didalam setiap khotbah yang kita dengarkan, dimana didalam pembacaan ini diperkenalkan tentang nabi Natan yang dengan arif menegur raja Daud.
Melalui pembacaan ini, mungkin ada dari kita yang merasa jijik dengan taktik yang dilaksanakan oleh raja Daud dimana dia yang mengingini isteri Uria dengan sengaja menempatkan Uria di pasukan paling depan sehingga pada saat pertempuran ia mati dan Isteri Uria (Batsyeba) diambil oleh Daud. Hal ini menista hati Tuhan, dan Tuhan menegur Daud melalui nabi Natan yang dengan arif berani menegur Daud, dan Daud pun mengaku kesalahanNya kepada TUHAN.
Bagaimanakah dengan kita??adakah sifat yang Daud lakukan pernah kita lakukan??!
segeralah mengakui segala kesalahan kita kepada TUHAN.
Janganlah kita mengambil apa yang bukan menjadi hak kita.
Selain itu ada 2 hal penting yang dapat kita ambil dari pembacaan kali ini yaitu :
1. Mendengar,menerima teguran karena kesalahan kita.
Raja Daud ketika ditegur oleh nabi Natan, langsung mengakui kesalahannya, tidak mengelak ,menantang/berpura-pura terhadap nabi Natan, karena ia tahu ia telah berdosa sehingga ia mengatakan "aku sudah berdosa kepada Tuhan". Akhirnya Daud diampuni Tuhan, yang walaupun demikian anak dari hubungan antara Daud dan bekas isteri Uria, meninggal. Namun Tuhan tidak meninggalkan Daud, Ia memberi Daud keturunan yang diberi nama Salomo yang artinya "TUHAN mengasihi anak ini".
2. Berani menegur atasan kita.
Nabi Natan pasti tahu sosok dari raja Daud (raja Israel), namun dia tetap mengambil sikap untuk berani menegur dengan arif, dia tidak takut resikonya, kalau Daud akan membencinya, memarahinya, bahkan mungkin menghukumnya. Karena dia tahu teguran ini membuat Daud menyadari kesalahannya serta kembali ke jalan yang benar, artinya teguran yang nyata untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.
Melalui gereja dalam bentuk organisasi maupun pribadi, kita diberikan tugas untuk melakukan kedua hal tersebut, karena pada saat ini didalam kehidupan berjemaat sudah terlalu banyak "Pemakluman". Banyak orang takut menegur atasannya, bosnya, atau orang lain karena dia takut itu akan mempengaruhi karirnya, jabatannya, kepentingan pribadinya. Juga banyak orang yang tidak mau ditegur, mungkin karena kedudukannya, karena tahtanya, dan hal-hal lain yang seperti itu.
Marilah kita belajar melalui pesan firman ini, kita menerima teguran karena kesalahan kita dan bagi kita yang diberikan kesempatan untuk menegur/menasehati baiklah kita laksanakan.
Contoh dari organisasi yang paling kecil yaitu keluarga. Bahwa orang tua harus bertanggung jawab pada sikap anak mereka, mereka harus menegur yang salah, memberikan teladan, namun harus juga mendengar nasehat ataupun keluh kesah anak mereka, anak juga harus mendengarkan orang tua mereka.
Dan jika itu sudah dilakukan semakin baik dan semakin meluas, maka pasti kita akan mampu menjadi teladan, menjadi garam dan terang dunia.
Terpujilah nama TUHAN.
Amin.
sumber :
- khobah ibadah hari minggu pukul 09.00 pagi di gereja, tanggal 16 September 2012
baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 1-5 September 2012)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 17 - 22 September 2012)