Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

BAGI PEMUDA REMAJA RAYON III silahkan klik di bawah ini :

DATABASE

TIDAK TAHU LOKASI TEMPAT IBADAH PEMUDA REMAJA

GMIM SION PERAK SORONG RAYON 3???

SILAHKAN KLIK DI TAB LOKASI,

atau klik disini


UNTUK MELIHAT FOTO HARAP KE TAB GALLERY FOTO
PEMUDA REMAJA RAYON 3 mengucapkan selamat
memperingati hari Jumat Agung dan Paskah.
bagi tmn2 pmd & rmj yang hendak meminta ibadah
di rmhnya karena ucapan syukur HUT, dll dpt meng -
hubungi pimpinan 3 hari sebelumnya. trima kasih



Update!
Sekarang situs resmi GMIM sudah menyediakan MTPJ sendiri
http://sinodegmim.org/index.php/mtpj/


Posted on Minggu, 23 Juni 2013
AMSAL 1 : 1 - 7
TITUS 2 : 1 - 10

Melalui kedua pembacaan ini hendak menggambarkan tentang didikan, yaitu siapa yang mendidik dan siapa yang didik. Pada pembacaan kitab Amsal dikatakan bahwa orang yang didik adalah orang yang tak berpengalaman dalam hal ini yang dimaksudkan adalah anak muda (Amsal 1 : 4 - 5, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda-, baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan- ) sedangkan yang mendidik adalah orang bijak (orang tua) yang juga harus mendengar, menambah ilmu dan berpengertian. Didalam pembacaan di kitab Titus lebih menekankan kepada orang tua selain memberikan nasehat, juga mampu menjadi teladan terhadap anaknya (Titus 2 :7, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,).

Didikan orang tua yang pertama dilakukan adalah mendidik anaknya didalam pengenalan akan firman TUHAN (Amsal 1 : 7, Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.) artinya seorang anak diharapkan dapat hidup taat akan TUHAN, melalui teladan dan juga nasehat dari orang tua kepada anaknya. Yang kedua adalah orang tua mengajar didalam pengetahuan didalam tantangan modernisasi saat ini. Artinya orang tua juga menambah ilmu pengetahuan, mengikuti perkembangan terkini untuk membimbing anak terhadap dampak negatif dari perkembangan teknologi. Sehingga anak itu nantinya dapat menjadi cerdas, bijak dan berpengetahuan serta terutama tetap hidup setia dan taat kepada TUHAN.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 16 Juni 2013.  


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 7 - 13 Juni 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 16 - 22 Juni 2013) 
Read More
Posted on Minggu, 16 Juni 2013
Markus 10 : 13 - 16
1 Samuel 1 : 19 - 28

Setiap pasangan suami - isteri pasti mendambakan seorang anak. Hal inilah yang juga dirasakan oleh Hana & Elkana. Dimana  diceritakan sebelumnya bahwa Hana mandul (1 Samuel 1 : 5, Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.) Namun didalam keberadaannya Hana justru dengan penuh keyakinan berdoa kepada TUHAN untuk meminta seorang anak (1 Samuel 1 : 10 - 11, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.") dan akhirnya TUHAN memberikannya anak yang diberi nama Samuel.  Kemudian Hana menyerahkan sepenuhnya Samuel kepada TUHAN, sesuai dengan nazarnya kepada TUHAN.

Didalam pembacaan kitab Markus, dikatakan bahwa anak adalah "orang - orang yang empunya kerajaan Sorga" (Markus 10 : 14, Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.). Artinya seorang anak tidak boleh dibiarkan, mereka harus dididik, dibina, dan layak menerima pengajaran didalam pengenalan akan firman ALLAH.

Oleh sebab itu melalui firman ini menyatakan tentang pentingnya peranan anak didalam suatu keluarga. Ketika sebuah pasangan suami - isteri mengharapkan seorang anak, dan kemudian melahirkan seorang anak, maka anak tersebut harus dididik, dibina didalam pengenalan takut akan ALLAH.
Agar kelak anak tersebut boleh bertumbuh dalam kebenaran, berhasil, serta menjadi pelaku - pelaku firman di kehidupannya yang akan datang.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah sore di gereja, hari minggu tanggal 16 Juni 2013.  

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 23 - 29 Juni 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 9 - 15 Juni 2013)



Read More
Posted on Minggu, 09 Juni 2013
ULANGAN 6 : 1 - 9
MATIUS 28 : 19 - 20

TUHAN ALLAH menyuruh Musa untuk menasehatkan umat Israel untuk hidup pada ketetapan dan peraturanNYA melalui didikan (Ulangan 6 : 6 - 7, Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.)
Dan peran untuk mendidik dimaksudkan kepada orang tua, agar anaknya tidak melupakan dan keluar dari ajaran - ajaran TUHAN.
Dalam kitab Matius (Matius 28 : 19 - 20, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.") dikatakan bahwa tindakan pemberitaan Injil dilakukan melalui baptisan dan juga pengajaran.

Oleh sebab itu peranan orang tua sangat penting dalam kehidupan anaknya, apalagi ditengah tantangan modernisasi saat ini, salah satunya melalui dampak dari "media elektronik" (internet, TV, dll), "pergaulan" yang jika tidak dibatasi dan mendapat pengawasan dari orang tua, maka akan mempengaruhi kehidupan anak kedepan. Orang tua diharapkan mampu menjadi teladan bagi anaknya melalui tingkah laku sehari - hari, serta  mampu  mendidik anaknya sehingga anak tersebut dapat menjadi kebanggaan nantinya.
(Amsal 22 : 6, Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.)

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 9 Juni 2013.  

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 2 - 8 Juni 2013)
Read More
Posted on Minggu, 02 Juni 2013
YOSUA 24 : 14 - 15
2 TIMOTIUS 1 : 3 - 10

"Perbuatan tidaklah semudah dengan kata - kata yang diucapkan". Inilah yang terjadi ketika Yosua hendak menegur jemaat Israel, untuk bersungguh - sungguh hidup takut akan ALLAH yang diberlakukan bukan hanya sementara melainkan harus diterapkan secara terus - menerus. Takut akan ALLAH bukan hanya terlihat dalam ritual saja (mengaku dengan mulut memuji dan menyembah ALLAH), tetapi didalam roh (Yoh 4 : 24, Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.") artinya melalui roh mengubahkan jiwa dan perasaan kita sehingga hati dan pikiran kita hanya tertuju kepada TUHAN yang nyata didalam "perbuatan" sehari - hari, penuh dengan totalitas kepada ALLAH.

Melalui pembacaan di kitab Timotius juga kita belajar untuk takut akan ALLAH, diingatkan lagi bagi kita yang telah mengenal ajaran Kristen (2 Tim 1 : 5, Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.) untuk menyerahkan semua kehidupan kita kepada ALLAH, apapun yang terjadi didalam hidup kita, baik suka maupun duka selalu mengucap syukur kepada ALLAH. Melalui "perbuatan" kita terpancar buah roh (bandingkan dengan pembacaan sebelumnya).

Oleh karena itu marilah kita hidup takut akan ALLAH yang sebenarnya, yaitu melalui sikap/"perbuatan" kita yang timbul dari hati dan pikiran dengan melaksanakan kehendak ALLAH melalui karunia ROH didalam ketekunan (2 Tim 1 : 7, Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.). Dan hidup kita akan selalu dituntun didalam penyertaan TUHAN.

GB

sumber :
www.jesoes.com 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 2 Juni 2013. 


baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 9 - 15 Juni 2013)
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 26 Mei - 1 Juni 2013)





Read More