Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

BAGI PEMUDA REMAJA RAYON III silahkan klik di bawah ini :

DATABASE

TIDAK TAHU LOKASI TEMPAT IBADAH PEMUDA REMAJA

GMIM SION PERAK SORONG RAYON 3???

SILAHKAN KLIK DI TAB LOKASI,

atau klik disini


UNTUK MELIHAT FOTO HARAP KE TAB GALLERY FOTO
PEMUDA REMAJA RAYON 3 mengucapkan selamat
memperingati hari Jumat Agung dan Paskah.
bagi tmn2 pmd & rmj yang hendak meminta ibadah
di rmhnya karena ucapan syukur HUT, dll dpt meng -
hubungi pimpinan 3 hari sebelumnya. trima kasih



Update!
Sekarang situs resmi GMIM sudah menyediakan MTPJ sendiri
http://sinodegmim.org/index.php/mtpj/


Posted on Minggu, 24 November 2013
Mazmur 117 : 1 - 2
1 Korintus 12 : 12 - 31


Sebagai kota pelabuhan, Korintus merupakan tempat perjumpaan dari berbagai bangsa, sehingga memunculkan banyak pendapat / perbedaan mengenai ajaran khususnya tentang kekristenan. Rasul Paulus ingin menekankan kepada jemaat Korintus agar tidak terjadi perpecahan antara satu sama lain dikarenakan perbedaan - perbedaan yang ada, melainkan agar setiap anggota jemaat memiliki satu kesatuan "satu tubuh" didalam KRISTUS (1 Korintus 27, Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.), saling memperhatikan, bahkan untuk anggota yang lemah justru harus diberi perhatian yang khusus. Rasul Paulus menyadari bahwa tiap - tiap orang percaya memiliki karunia yang berbeda - beda, sebagai Rasul, Nabi, ataupun Pengajar, dll. Namun kiranya setiap karunia yang telah diberikan oleh ALLAH digunakan untuk dapat saling memperlengkapi antara satu dengan yang lain, bukan untuk menunjukkan seseorang / golongan / bangsa yang paling hebat / benar bahkan layak. Karena setiap karunia, kasih setia TUHAN untuk dikembalikan sebagai puji - pujian kepada ALLAH (Mazmur 117 : 1, Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa).

Karya keselamatan TUHAN YESUS bukan hanya untuk satu orang, golongan / kelompok, atau satu bangsa saja, melainkan karya keselamatan tersebut diberikan kepada semua orang yang mengaku dan percaya kepadaNYA. Oleh sebab itu setiap orang, golongan, bangsa diberikan karunia untuk memberitakan keselamatan tersebut kepada sesama dan orang yang masih belum mengenal akan KRISTUS. Tetapi perlu diperhatikan bahwa jangan sampai muncul perpecahan karena karunia tersebut, melainkan saling melengkapi antara satu dengan yang lain karena kita merupakan satu tubuh didalam KRISTUS. GB

sumber :
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 24 November 2013  

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 15 - 21 Desember 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 10 - 16 November 2013) 

,

Read More
Posted on Minggu, 10 November 2013
GALATIA 3 : 26 - 29

Pembacaan ini mengenai pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia, yaitu tentang suatu gereja / persekutuan yang tumbuh di dalam suatu kesatuan dalam menyatukan perbedaan cara pandang setiap orang percaya. Kesatuan yang dimaksud adalah kesatuan iman di dalam KRISTUS dengan tidak membeda - bedakan antara satu dengan yang lain (Galatia 3 : 28, Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus). Hal ini di maksudkan kepada jemaat di Galatia untuk menghadapi tantangan ajaran sesat yang akan memecah kesatuan jemaat. Oleh sebab itu melalui pesannya Rasul Paulus bermaksud salah satu cara agar kesatuan jemaat Galatia tidak terpecah maka persekutuan jemaat di dalam YESUS KRISTUS harus ada kesetaraan dalam perbedaan - perbedaan cara pikir / pandang tiap anggota jemaat.

Perbedaan cara pikir / pandang antar jemaat tidak harus membatasi kepelayanan dari suatu persekutuan gereja (jemaat), melainkan harus dianggap sebagai suatu kekayaan dalam menjunjung suatu kesatuan pelayanan didalam TUHAN YESUS KRISTUS. Kesatuan tersebut harus dijaga dan dipelihara (berbeda - beda tapi satu) untuk menghadapi tantangan gereja kedepan. Belajarlah untuk menghargai satu sama lain serta memahami kepentingan yang terbaik bagi sesama, tidak egois, serta mampu menerapkan aturan - aturan yang berlaku dalam menghasilkan kehidupan jemaat yang tertata dan menghasilkan buah bagi sesama.

GB

sumber : 
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 10 November 2013
http://www.jesoes.com 

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 24 - 30 November 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 3 - 9 November 2013)
Read More
Posted on Minggu, 03 November 2013
Imamat 18 : 9 - 16
Lukas 10 : 25 - 37

Melalui pembacaan pertama didalam kitab imamat ini hendak mengajarkan kepada umat Israel yang pada saat itu menetap di gurun Sinai, tentang bagaimana memiliki kasih yang tulus terhadap sesama sebagai wujud nyata dari hidup yang kudus terhadap ALLAH. Perbuatan yang kudus (melalui tindakan) terhadap sesama mencerminkan hidup kudus dihadapan ALLAH. Apa saja perbuatan yang kudus yang dikehendaki ALLAH kepada umatNYA?, yang pertama adalah memperhatikan orang miskin (Imamat 18 : 10, Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.), yang kedua takut akan firman ALLAH (Imamat 18 : 12, Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN), dan yang ketiga adalah memperhatikan dalam bertindak, berpikir, dan berucap (Imamat 18 : 9 - 16). 

Hal ini dipertegas lagi melalui pembacaan yang kedua didalam kitab Lukas, dimana orang yang mengasihi ALLAH adalah orang yang juga mengasihi sesamanya (Lukas 10 : Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."). TUHAN YESUS ingin menyampaikan bahwa sesama yang dimaksud bukan hanya orang - orang tertentu, tetapi kepada semua orang. Ia menggambarkan seorang yang murah hati yaitu  seorang Samaria (yang dihina orang Yahudi sebagai orang asing *) yang rela berkorban untuk menolong sesama.

Melalui kedua firman hendak menegur kita dalam kita berbuat baik, mengasihi sesama kita. Terkadang dengan kesibukan dan kepentingan diri sendiri kita gagal mengasihi sesama kita. Sikap seperti inilah yang tidak disukai TUHAN, firman TUHAN kali ini dengan jelas menegur kepada kita bahwa kita harus mengasihi sesama bukan hanya kepada orang tertentu atau karena maksud tertentu, tetapi kita mengasihi dengan ketulusan kepada setiap orang.  Dan inilah salah bentuk hidup kudus dihadapan ALLAH dengan mengasihi setiap orang dengan ketulusan.

Oleh sebab itu  melalui kehidupan yang diberkati serta menerima kasih yang tak pernah berkesudahan dari TUHAN, marilah kita meneruskan hal tersebut kepada setiap orang, sehingga tugas kita menghasilkan "buah" dapat dirasakan oleh orang disekitar kita, terlebih  kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.

(1 Yoh 4 : 20, Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.)

GB

sumber :
khotbah ibadah subuh di gereja, hari minggu tanggal 3 November 2013
www.jesoes.com
*alkitab.sabda.org (http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=SAMARIA,%20ORANG)

baca juga :
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 10 - 16 November 2013) 
Renungan (mengikuti MTPJ GMIM tanggal 27 Oktober - 02 November 2013) 
Read More